andaikan aku si bodoh itu yang masih seperti dulu. masih bodoh. yang menadah diri untuk terjerumus ke arah sisi hitam itu. yang terus bergelak ketawa bersama setan setan hina. masih tidak sedar yang diri di penuhi noda noda keras dan busuk. yang terlalu khusyuk dan berahi dalam setiap perjalanan melangkah ke lubang hitam itu. ahh aku terlalu bodoh di mata kamu kamu dan kamu. aku, si bodoh itu tetap sama seperti selalu. yang menadah diri dan akhirnya diri aku di bakar api marak menyala. ya dan masih aku si bodoh itu.
No comments:
Post a Comment